Jumat, 03 Mei 2013

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATOMA

Asuhan keperawatan
1.       Pengkajian
-  Biodata
Pengkajian ini penting dilakukan untuk mengetahui latar belakang, status sosial ekonomi, adat / kebudayaan, dan keyakinan spiritual, sehingga mudah dalam komunikasi dan menentukan tindakan keperawatan yang sesuai.
-  Riwayat Keperawatan
Keluhan utama : Adanya pembesaran hepar yang dirasakan semakin mengganggu sehingga bisa menimbulkan keluhan sesak napas yang dirasakan semakin berat disamping itu disertai nyeri abdomen.
a.         Riwayat Penyakit sekarang
Riwayat Penyakit Sekarang dapat diperoleh melalui orang lain  atau dengan klien itu sendiri.

b.         Riwayat Penyakit Dahulu
          Riwayat Penyakit Dahulu dikaji untuk mendapatkan data mengenai penyakit yang    pernah diderita oleh klien.
c.          Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Keluarga dikaji untuk mengetahui data mengenai penyakit yang  pernah dialami oleh  anggota keluarga.

-  Pemeriksaan Fisik
Gejala klinik
Fase dini               : Asimtomatik.
Fase lanjut          :Tidak dikenal simtom yang patognomonik.

Keluhan berupa nyeri abdomen, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia, rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. Bila ada metastasis ke tulang penderita mengeluh nyeri tulang.
Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan :
1.         Ascites
2.         Ikterus
3.         Splenomegali, Spider nevi, Eritema palmaris, Edema.\

Secara umum pengkajian Keperawatan pada klien dengan kasus Hepatoma, meliputi :
·           Gangguan metabolisme
·           Perdarahan
·           Asitesn
·           Edema
·           Hipoalbuminemia
·           Jaundice/icterus
·           Komplikasi endokrin
·           Aktivitas terganggu akibat pengobatan

2.       Klasifikasi data

Data Subjektif
Data Objektif
1.       Pasien mengatakan nyeri di bagian perut
2.       Pasien mengatakan selalu merasa tidak ada napsu makan, mual dan muntah
1.       Pasien tampak lemah dan penurunan berat badan, pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makanan yang diberikan
2.       Pasien tampak meringis
3.       Adanya anoreksia
4.       Adanya edema
5.       Adanya jaundice/Icterus
6.       Pembengkakan pada hati

3.       Analisa data
Data Penunjang
Kemungkinan Penyebab
Masalah

Data subyektif

Klien mengatakan saya tidak ada nafsu makan, klien mengatakan sama orang sakit tidak ada nafsu makan, klien lemah.

Data obyektif

Klien menghabiskan makanan yang disiapkan hanya ¼ porsi
Tidak adekuatnya asupan nutrisi yang berhubungan dengan factor metabolisme.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Data subjektif

Klien mengatakan rasa nyeri di bagian perut
Data Objektif
Klien tampak meringis, Adanyapembengkakan dan edema
Adanya pemumpukan cairan dalam rongga abdomen
Gangguan rasa nyaman pada nyeri abdomen

4.       Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pengkajian di atas maka diagnosa keperawatan yang sering muncul adalah:
1.    Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan adanya penurunan ekspansi paru (ascites dan penekanan diapragma)
2.    Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen berhubungan dengan adanya penumpukan cairan dalam rongga abdomen (ascites).
3.    Gangguan nutrisi : Kurang dari kebutuhan  berhubungan dengan tidak adekuatnya asupan nutrisi.
4.    Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan sesak dan nyeri.

5.       Intervensi
1.    Diagnosa keperawatan : Ketidakefektifan pernapasan berhubungan dengan adanya penurunan ekspansi paru (ascites dan penekanan diapragma)
Tujuan  : Setelah dilakukan tindakan keperawatan  diharapakan pernapasan efektif kembali
Kriteria : Tidak mengeluh sesak napas, RR 20 – 24 X/menit. Hasil Lab BGA  Normal
Intervensi :
a.         Pertahankan Posisi semi fowler.
Rasional : Posisi ini memungkinkan tidak terjadinya penekanan isi perut terhadap diafragma sehingga meningkatkan ruangan untuk ekspansi paru   yang maksimal. Disamping itu posisi ini juga mengurangi peningkatan volume darah paru sehingga memperluas ruangan yang dapat diisi oleh udara.
b.         Observasi gejala kardinal dan monitor tanda – tanda ketidakefektifan jalan napas.
Rasional :Pemantau lebih dini terhadap perubahan yang terjadi sehingga dapat diambil tindakan penanganan segera.
c.          Berikan penjelasan tentang penyebab sesak dan motivasi utuk membatasi aktivitas.
Rasional :Pengertian klien akan mengundang partispasi klien dalam mengatasi permasalahan yang terjadi.
d.         Kolaborasi dengan tim medis (dokter) dalam pemberian Oksigen dan pemeriksaan Gas darah.
Rasional : Pemberian oksigen akan membantu pernapasan sehingga eskpasi paru dapat maksimal.
                      Pemeriksaan gas darah untuk mengetahui kemampuan bernapas.

2.    Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri abdomen berhubungan denganadanya penumpukan cairan dalam rongga abdomen (ascites).
Tujuan  : Setelah dilakukan tindakkan keperawatan  diharapakn nyeri dapat berkurang atau Pasien bebas dari nyeri.
Kriteria : Tidak mengeluh nyeri abdomen, tidak meringis, Nadi 70 – 80 x/menit.
Intervensi :
a.         Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik.
Rasional : Analgesik bekerja mengurangi reseptor nyeri dalam mencapai sistim saraf sentral.
b.         Atur posisi klien yang enak sesuai dengan  keadaan.
Rasional : Dengan posisi miring ke sisi yang sehat disesuaikan dengan gaya gravitasi,maka dengan miring kesisi yang sehat maka terjadi pengurangan  penekanan sisi yang sakit.
c.          Awasi respon emosional klien terhadap proses nyeri.
Rasional : Keadaan emosional mempunyai dampak pada kemampuan klien untuk         menangani nyeri.
d.         Ajarkan teknik pengurangan nyeri dengan teknik  distraksi.
Rasional : Teknik distraksi merupakan teknik pengalihan perhatian sehingga mengurangi emosional dan kognitif.
e.         Observasi tanda-tanda vital.
Rasional  :   Deteksi dini adanya kelainan

3.    Diagnosa keperawatan: Gangguan nutrisi : Kurang dari kebutuhan  berhubungan dengan tidak adekuatnya asupan nutrisi.
Tujuan  : Kebutuhan nutrisi terpeniuhi.
Kriteria : Kriteria berat badan naik, klien mau mengkonsumsi makanan yang di sediakan.

Intervensi :
1)    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin.
Rasional :Dengan pemberian vitamin membantu proses metabolisme, mempertahankan fungsi berbagai jaringan dan membantu pembentukan sel baru.
2)    Jelaskan pada klien tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh dan diit yang di tentukan dan tanyakan kembali apa yang telah di jelaskan.
Rasional : Pengertian klien tentang nutrisi mendorong klien untuk mengkonsumsi makanan sesuai diit yang ditentukan dan umpan balik  klien tentang penjelasan merupakan tolak ukur penahanan klien  tentang nutrisi
3)    Bantu klien dan keluarga mengidentifikasi  dan memilih makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi.
Rasional : Dengan mengidentifikasi berbagai jenis makanan yang telah di tentukan.
4)    Identifikasi busana klien buat padan yang ideal dan tentukan kenaikan berat badan yang diinginkan berat badan ideal.
      Rasional : Diharapkan klien  kooperatif.
5)    Sajikan makanan dalam keadaan menarik dan hangat.
Rasional : Dengan penyajian yang menarik diharapkan dapat meningkatkan selera    makan.
6)    Anjurkan pada klien untuk menjaga kebersihan mulut.
Rasional :Dengan kebersihan mulut menghindari rasa mual sehingga diharapkan menambah rasa.
7)    Monitor kenaikan berat badan
Rasional : Dengan monitor  berat badan merupakan sarana untuk mengetahui perkembangan asupan nutrisi klien.

4.    Diagnosa keperawatan : Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan sesak dan nyeri.
Tujuan  : Setelah dilakukan tindakan perawatan  diharapakn tidur terpenuhi sesuai kebutuhan
Kriteria : klien mengatakan sudah dapat tidur.
Intervensi :
1)         Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian oksigen dan analgesik
Rasional : Dengan penambahan suplay O2 diharapkan sesak nafas berkurang   sehingga klien dapat istirahat.
2)         Beri suasana yang nyaman  pada klien dan beri posisi yang menyenangkan yaitu kepala lebih tinggi:
Rasional:  Suasana yang nyaman mengurangi rangsangan ketegangan dan sangat membantu untuk bersantai dan dengan posisi lebih tinggi diharapkan membantu paru – paru untuk melakukan ekspansi optimal.
3)          Berikan penjelasan terhadap klien pentingnya istirahat tidur.
Rasional :Dengan penjelasan diharapkan klien termotivasi untuk memenuhi   kebutuhan istirahat sesuai dengan kebutuhan.
4)         Tingkat relaksasi menjelang tidur.
Rasional :  Diharapkan dapat mengurangi ketegangan otot dan pikiran lebih tenang.

5)         Bantu klien untuk melakukan kebiasaannya menjelang tidur.
Rasional :   Dengan tetap tidak mengubah pola kebiasaan klien mempermudah klien untuk beradaptasi dengan lingkungan.

6.       Evaluasi
a.              Pernafasan kembali efektif
b.              Rasa nyeri berkurang
c.               Kebutuhan nutrisi terpenuhi
d.              Terpenuhi kebutuhan istrahat dan tidur  sesuai kebutuhan tubuh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar